Tegal (30/7) – Kemunculan dan merebaknya virus Covid 19 dan sampai akhirnya ditetapkan menjadi pandemi, mengakibatkan adanya perubahan dalam semua sektor, tentunya berimbas juga pada sistem pendidikan di Indonesia, dilakukannya perubahan secara keseluruhan. Sektor pendidikan adalah salah satu faktor yang terpenting dalam memajukan suatu negara. Selama adanya pandemi Covid 19 sistem pendidikan mengalami perubahan yang tidak bisa diduga sebelumnya terutama yang terjadi di sekolah dasar. Karena adanya pandemi Covid 19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan di dalam sektor pendidikan yang telah dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu diperintahkan untuk melakukan segala aktivitas dirumah saja termasuk bekerja (work form home) maupun study from home, hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid 19.
Dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas sehingga mampu menjadi pemimpin yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih maju, diperlukan faktor pendukung yaitu guru yang kompeten dalam suatu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selama ini dalam sistem pendidikan berjalan dengan cukup baik dan terus mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan melalui berbagai kebijakan ataupun peraturan yang termuat dalam Perundang-Undangan, sampai pada akhirnya, untuk pertama kalinya muncul virus yang dikenal dengan sebutan Covid 19, sehingga bagaimanapun juga membuat perubahan sistem di segala aspek termasuk dibidang pendidikan. Perubahan yang terjadi di sektor pendidikan yaitu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring atau online, antara guru dan siswa tidak lagi bertemu secara langsung (face to face) melainkan menggunakan media melalui whattshap grup, pembelajaran dengan power point ataupun melakukan video call dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan melalui daring terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) tentunya masih terdapat kendala yang dihadapi oleh seperti antara lain : point pertama ada sebagian siswa-siswi belum mempunyai alat komunikasi atau handphone secara pribadi karena masih setingkat sekolah dasar ataupun disebabkan oleh kondisi latarbelakang kondisi perekonomian yang kurang mampu. Point kedua terdapat siswa-siswi yang tidak memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru melalui daring, hal ini disebabkan karena selama ini kegiatan pembelajaran dilakukan secara langsung, contohnya seperti mata pelajaran matematika yang notabennya harus dituntun oleh guru. Dan point ketiga terdapat beberapa siswa yang tidak tinggal bersama orang tuanya melainkan dengan neneknya atau kakeknya, sehingga ketika siswa mengalami kesulitan memahami atau mengerjakan tugas tidak ada yang dapat membantunya.
Maka dari permasalahan diatas, saya Melina Rosyida (21) mahasiswi angkatan 2018 dari program studi Ilmu Pemerintahan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II TA. 2021 kali ini, memberikan sedikit solusi dalam permasalahan terdapat. Dalam tema program kegiatan KKN ini, saya melakukan pendampingan siswa-siswa di Desa Bengle terhadap pemahaman dan penguasaan materi pelajaran matematika selama masa pandemi Covid-19.
Program ini dipilih sebagai salah satu solusi dalam keterbatasan siswa-siswi mengakses internet dan gadget serta mengalami kesulitan dalam pemahaman dan penguasaan materi pelajaran matematika di sekolah, sehingga dapat memperoleh tambahan penjelasan diluar sekolah dan dapat menanyakan lebih lanjut dan lebih spesifik pada program pendampingan ini seperti bimbingan belajar. Selain itu dalam program ini juga bisa menjadi sarana penunjang pembelajaran bagi siswa-siswi agar capaian mutu pemebelajaran para pelajar dapat maksimal selama pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Program kegiatan KKN saya ini, dilaksanakan pada hari Senin (19/07) bertempatkan di rumah Bapak Darto selaku Ketua RT 07 RW 01 Desa Bengle.
Pada saat berlangsungnya program kegiatan KKN yang satu ini, adik-adik terlihat sangat bersemangat dan antusias dalam belajar bersama untuk memperoleh ilmu, dari sesi perkenalan, menceritakan cita-cita yang ingin diraihnya dimasa depan, dan dilanjutkan pembelajaran dengan penjelasan secara detail dan sesi tanya jawab. Sangat terlihat jelas dari sorot mata anak-anak bahwa mereka bersungguh-sungguh dan merekalah generasi penerus bangsa.
Menurut adik-adik dari adanya program kegiatan Pendampingan Siswa-Siswa di Desa Bengle Terhadap Pemahaman dan Penguasaan Materi Pelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19 ini sangat membantu mereka dalam memahami materi pelajaran matematika. Dari yang semula adik-adik masih kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru disekolah, kemudian setelah dilaksanakannya program ini yang diikuti oleh adik-adik kelas 2-3 sekolah dasar, mereka menjadi lebih memahami dan tidak ada lagi kesulitan ataupun kesalahan dalam mengerjakan tugas.
Harapannya dari program kegiatan KKN ini, dapat memberikan penjelasan lebih lanjut dan lebih spesifik tentang pemahaman siswa-siswi dalam mata pelajaran matematika diluar sekolah seperti bimbingan belajar untuk siswa-siswi yang masih kebingungan dan belum memahami sepenuhnya. Selain itu dalam program ini juga bisa menjadi sarana penunjang pembelajaran bagi siswa-siswi agar capaian mutu pemebelajaran para pelajar dapat maksimal selama pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Penulis : Melina Rosyida
DPL : Asri Nurdiana, S.T., M.T.