PEMALANG – Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang merupakan penghasil nanas madu terbesar di Indonesia. Meski demikian, masyarakat masih banyak yang belum mengenal keberadaan Desa Beluk. Hal itu mendorong TIM 1 KKN UNDIP bersama DISPORAPAR Jateng untuk mewujudkan konsep pengembangan Taman selfie nanas Desa Beluk guna meningkatkan fasilitas dan diharapkan kedepannya dapat menjadi salah satu ikon wisata desa.
“Desa Beluk merupakan sentra penghasil nanas madu terbesar di Indonesia, tapi banyak sekali masyarakat luar Pemalang yang belum mengetahui keberadaan Desa Beluk, karena itu saya mencoba membuat rencana pengembanyan taman selfie nanas ini agar Desa Beluk lebih dikenal lagi. kata Luthfi Putri Pambayun, mahasiswi Undip sebagai pemilik program KKN dengan latar belakang keilmuan arsitektur.
Program ini dilakukan sebagi upaya dalam meningkatkan ekonomi warga dalam sektor pariwisata desa, serta menjadi media promosi desa lewat Taman selfie nanas agar Masyarakat Indonesia tertarik untuk berkunjung dan lebih mengetahui keberadaan Desa Beluk.
“Program ini cukup menarik dan kalau bisa dikembangkan kembali. Program ini bisa sebagai bahan proposal perangkat desa untuk nanti diajukan ke pemerintah pusat dan dapat direalisasikan. Semoga nanti desa mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat untuk merealisasikan taman selfie ini. Apalagi taman ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa juga untuk tempat bermain anak-anak dan edukasi untuk anak-anak di desa Beluk“, ujar BAPEDA Pemalang
Pada hari Rabu, 29 Februari 2020, Kegiatan pemaparan program KKN yang berjudul ‘Penataan Lanskap Taman Selfie Nanas Sebagai Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Komunal Untuk Warga Dalam dan Luar Desa Beluk’ ini berlangsung di Balai Desa dan dihadiri oleh perangkat desa dan POKDARWIS desa Beluk.
Dalam program tersebut, berisi konsep pengembangan serta penataan lanskap yang lebih advace untuk menarik lebih banyak pengunjung, mulai dari perencanaan sirkulasi dan penataan ruang taman, pemilihan dan peletakan berbagai jenis vegetasi taman. Serta terdapat area ruang komunal yang nyaman untuk berkumpul dan berkegiatan bagi warga.
Pemaparan ini ditutup dengan memperlihatkan model 3D keadaan Taman Selfie Nanas Desa Beluk jika dilakukan perencanaan pengembangan yang telah dikonsepkan, setelah selesai dilanjukan dengan sesi diskusi beserta peserta yang hadir.
Selama diskusi, pihak perangkat desa menyoroti bahwa program pembangunan ini merupakan program pembangunan jangka panjang dan membutuhkan dana yang sangat besar. Namun terdapat dana bantuan pengambangan desa wisata dari pemerintah pusat BAPEDA Pemalang yang dapat membantu mewujudkan, dengan cara mengirimkan proposal wisata.
“Konsep nya saya rasa sudah sangat bagus, saya berharap dengan konsep dan model 3D yang ada semoga dapat lolos proposal ke BAPEDA Pemalang,” ujar bapak Siswanto selaku Sekertaris Desa Beluk.
Meskipun masih terdapat kekurangan dalam desain oleh mahasiswa tim KKN karena kurangnya pengalaman, diharapkan konsep dapat menjadi gambaran besar Desa dalam mewujudkan Taman Selfie Nanas Desa Beluk yang lebih Menarik dan Berkembang.
Penulis : Fajar Anshor